Panduan Menulis Angka dan Bilangan yang Benar Sesuai EYD V

Daftar Isi

Sebagai penulis, terutama dalam konteks akademik, jurnalistik, atau konten profesional, kita sering berhadapan dengan angka. Tapi tahukah kamu bahwa menulis angka pun ada aturannya dalam bahasa Indonesia? Dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) Edisi V yang terbaru, ada panduan khusus agar penulisan angka dan bilangan menjadi konsisten dan mudah dipahami.

Artikel ini akan membahas cara menulis angka dan bialngan yang tepat, berdasarkan EYD V yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud).

1. Angka Arab dan Angka Romawi

Perlu diketahui bahwa secara aksara, angka dalam bahasa Arab ditulis seperti ini: ١، ٢، ٣، ٤، ٥، ٦، ٧، ٨، ٩. Namun dalam konteks bahasa Indonesia, istilah “angka Arab” merujuk pada angka internasional yang umum digunakan, yaitu 0–9.

Secara umum, penulisan angka dalam teks menggunakan angka Arab (0–9), sedangkan angka Romawi digunakan dalam konteks tertentu saja.

Contoh penggunaan angka Arab:

  • Konferensi ini diikuti oleh 250 peserta.
  • Tugas ini harus dikumpulkan pada 15 Agustus 2025.

Penggunaan angka Romawi biasanya untuk:

  • Penomoran bab: Bab II
  • Nama raja atau pasu: Louis XIV
  • Acara rutin: Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI

2. Menulis Bilangan: Angka atau Huruf?

EYD V memberikan pedoman jelas tentang kapan harus menulis bilangan dengan huruf dan kapan boleh menggunakan angka.

Gunakan huruf jika:

  • Menulois bilangan utuh di awal kalimat.
    | Seratus lima puluh siswa mengikuti pelatihan hari ini.
  • Menulis bilangan dalam karya sastra atau konteks naratif.

Gunakan angka jika:

  • Menulis bilangan besar secara ringkas:
    | Peserta, seminar berjumlah 1.250 orang.
  • Data teknis, statistik, atau angka keuangan.
    | Tingkat inflasi mencapai 5,6% pada tahun lalu.

3. Penulisan Nomor, Persentase, dan Satuan Ukur

EYD V juga menetapkan cara penulisan angka yang disertai satuan, alamat, dan persentase.

Contoh yang benar:

  • No. 12 Jalan Diponegoro
  • Rp5.000,00 (gunakan tanda titik dan koma sesuai sistem Indonesia)
  • 75 km/jam (angka dan satuan ditulis tanpa spasi jika sudah konvensional)
  • 40% (tanpa spasi antara angka dan simbol persen)

Catatan penting:

  • Jangan menggunakan angka dan huruf secara berulang: ❌ lima (5) orang → ✅ lima orang atau 5 orang, bukan keduanya.
  • Ikuti satu format penulisan secara konsisten dalam satu dokumen.

4. Penulisan Bilangan Besar

Dalam beberapa konteks, terutama di media atau artikel populer, bilangan besar bisa ditulis dengan gabungan angka dan huruf agar lebih mudah dibaca.

Contoh:

  • 500 ribu pengunjung hadir di festival tersebut.
  • Pendapatan perusahaan mencapai Rp2,3 miliar tahun ini.

Namun, dalam dokumen resmi atau akademik, disarankan tetap menuliskan angka tersebut secara lengkap jika diperlukan untuk kejelasan.

5. Tips agar Penulisan Angka Konsisten

  • Gunakan angka untuk hal-hal teknis dan data kuantitatif.
  • Gunakan huruf untuk keperluan narasi, pembuka kalimat, atau gaya penulisan sastra.
  • Perhatikan konteks dan audiens tulisan kamu. Artikel ilmiah dan berita cenderung lebih banyak memakai angka.
  • Hindari pencampuran gaya yang membingungkan pembaca.
  • Selalu rujuk ke sumber resmi seperti ejaan.kemdikbud.go.id jika ragu.

Menulis angka dan bilangan dengan tepat bukan hanya soal estetika tulisan, tetapi juga soal profesionalisme dan kredibilitas penulis. Dengan memahami aturan dari EYD V, kamu bisa memastikan tulisanmu lebih mudah dipahami dan terlihat lebih terpercaya.

Semoga panduan ini membantu kamu menulis dengan lebih percaya diri. Jika kamu tertarik mempelajari topik lain seputar ejaan bahasa Indonesia, nantikan artikel selanjutnya!

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *