Menulis buku pertamamu adalah langkah besar. Tapi sebelum naskahmu bisa dilirik penerbit, ada satu hal penting yang harus kamu kuasai: menyusun naskah dengan baik dan sesuai standar. Banyak penulis pemula yang sebenarnya punya ide cemerlang, namun terhambat hanya karena format naskah buku mereka masih berantakan.
Artikel ini akan membantumu menyusun naskah agar tampil profesional dan siap kirim!
1. Mulai dari Outline yang Jelas
Sebelum naskahmu berkembang jadi ratusan halaman, buatlah kerangka (outline) terlebih dahulu. Outline berfungsi sebagai peta perjalanan menulismu. Tuliskan poin-poin penting dari setiap bab, lengkap dengan alur dan pesan utama. Ini membantu kamu tetap fokus dan tidak melebar ke mana-mana.
📌 Tip: Gunakan bullet points atau mind map jika kamu tipe visual thinker.
2. Gunakan Format Naskah Buku yang Standar
Salah satu kesalahan klasik penulis pemula adalah mengabaikan format naskah buku. Padahal, tampilan naskah yang rapi akan memberi kesan profesional dan memudahkan editor dalam membaca serta menilai karyamu.
Berikut adalah standar umum dalam menyusun naskah:
- Margin: Gunakan margin 2.5 cm di semua sisi.
- Font: Times New Roman atau Garamond, ukuran 12 pt.
- Spasi: 1.5 atau double space.
- Justifikasi: Teks rata kiri.
- Penomoran halaman: Letakkan di kanan bawah.
Jika kamu masih bingung memformat dari nol, kamu bisa menggunakan template naskah buku yang sudah jadi dan siap pakai. Kami sudah siapkan berbagai format naskah buku mulai dari ukuran A4, A5, hingga standar template buku UNESCO yang bisa langsung kamu unduh dan edit sesuai kebutuhan.
👉 Download template naskah buku siap digunakan di sini
Format yang rapi tidak hanya membuatmu lebih percaya diri, tapi juga memperbesar peluang naskahmu diterima oleh penerbit.
3. Gunakan Gaya Bahasa Sesuai Genre
Menulis fiksi berbeda dengan menulis nonfiksi. Pastikan gaya bahasa dan tone yang kamu gunakan sesuai dengan genre bukumu. Jika kamu menulis buku motivasi, gunakan bahasa yang persuasif dan penuh semangat. Jika menulis novel, fokuslah pada penggambaran karakter dan alur yang kuat.
4. Perhatikan Transisi Antar Bab
Naskah yang baik memiliki alur yang mengalir, terutama pada bagian transisi antar bab. Hindari “loncat topik” atau perubahan mendadak yang membuat pembaca bingung. Kamu bisa menghubungkan satu bab dengan bab berikutnya menggunakan pertanyaan, kutipan, atau ringkasan singkat.
5. Jangan Lupa Self-Editing
Sebelum naskahmu dikirim ke penerbit atau editor profesional, lakukan self-editing terlebih dahulu. Periksa:
- Tata bahasa
- Ejaan (gunakan KBBI atau tools seperti Typoonline)
- Konsistensi gaya penulisan
- Kesalahan logika atau plot hole
Self-editing yang baik bisa mengurangi jumlah revisi dari editor nantinya.
6. Simpan dalam Format yang Tepat
Setelah selesai menulis, simpan naskahmu dalam format .doc atau .docx. Hindari mengirim file PDF atau format lain kecuali diminta secara spesifik oleh penerbit. Ini akan mempermudah proses sunting ulang dan layouting.
Penutup: Siapkan Naskahmu untuk Penerbitan
Menyusun naskah buku itu seperti menyusun puzzle—dibutuhkan kesabaran dan perhatian pada detail. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu sudah satu langkah lebih dekat untuk menerbitkan buku pertamamu.
Jika kamu ingin tahu lebih lanjut tentang cara menjadi penulis buku dari awal hingga terbit, baca artikel utamanya di sini:
👉 10 Langkah Menjadi Penulis Buku Professional
One Response